MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN


A.   PENGERTIAN   HARAPAN

            Setiap manusia mempunyai  harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
            Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.   Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
            Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.
            Harapan harus berdasarkan  kepercayaan,  baik kepercayaan  pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan  Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.   Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
            Harapan  berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan  berarti sesuatu yang diinginkan  dapat terjadi, Dengan demikian  harapan menyangkut masa  depan.

Antara  harapan  dan  cita-cita  terdapat  persamaam  yaitu  :
*   keduanya  menyangkut  masa  depan  karena  belurn terwujud
* pada  urnurnnya  dengan  cita-cita  maupun  harapan  orang  menginginkan   hal  yang  lebih baik  atau meningkat.

B.   APA  SEBAB  MANUSIA   MEMPUNYAI    HARAPAN   ?
           
Menurut  kodratnya  manusia  itu adalah mahluk  sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.  Tidak  ada  satu  manusiapun   yang  luput  dari  pergaulan  hidup.  Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun  mental! spiritualnya.  Ada dua hal yang mendorong  orang hidup bergaul dengan  manusia  lain. yakni dorongan  kodrat  dan dorongan  kebutuhan  hidup.

Dorongan  kodrat
            Kodrat ialah sitar, keadaan  atau pembawaan  alamiah  yang sudah terjelma  dalam  diri manusia  sejak manusia  itu diciptakan  oleh Tuhan.Misalnya  menangis,  bergembira,  berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan   dan  scbagainya. Setiap manusia  mempunyai kemampuan untuk itu semua.
            Dorongan  kodrat menyebabkan manusia mempunyai  keinginan  atau harapan,  misalnya menangis, tertawa, bergembira dan  sebagainya. Seperti   halnya  orang   yang  menonton Pertunjukan  lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton  tertawa terbahak-bahak.   Apabila  penonton  tidak  tertawa,  harapan  kedua  belah  pihak  gagal,  justru sedihlah  mereka.
            Kodrat  juga   terdapat   pada  binatang   dan  tumbuh-tumbuhan, karena  binatang  dan tumbuhan  perlu makan, berkembang  biak dan mati. Yang mirip dengan  kodrat manusia  ialah kodrat  binatang. walau  bagaimanapun   juga  besar  sekali  perbedaannya.   Perbedaan   antara kedua  mahluk   itu,  ialah  bahwa  manusia   memiliki  budi  dan  kehendak,   Budi  ialah  akal, kemampuan  untuk memilih.  Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan,  sebab bila orang akan memilih,  ia harus mengetahui  lebih dahulu barang yang dipilihnya.  Dengan  budinya  manusia dapat  mengetahui  mana  yang baik dan mana  yang buruk,  mana  yang benar dan mana  yang salah,  dan  dengan  kehendaknya  manusia  dapat  memilih.
            Dalam  diri  manusia  masing-masing sudah  terjelma   sifat,  kodrat pembawaan  dan kemampuan   untuk hidup bergaul, hidup berrnasyarakat  atau hidup bcrsama dengan  manusia lain. Dengan  kodrat  ini, maka  manusia  mempunyai  harapan.

Dorongan  kebutuhan  hidup
            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam  kebutuhan hidup. Kebutuhan   hidup  itu  pada  garis  besarnya  dapat  dibedakan menjadi  kebutuhan  jasmani   dan kebutuhan  rohani. Kebutuhan  jasmaniah  misalnya  : makan,  minum.  pakaian,  rumah.  (sandang,  pangan. dan  papan).  ketenangan,  hiburan,  dan keberhasilan.
            Untuk  memenuhi   semua  kebutuhan  itu manusia  bekerja  sama  dengan  manusia  lain. Hal  ini disebabkan.  kemampuan  manusia  sangat terbatas,  baik  kemampuan   fisik/jasmaniah maupun  kemampuan   berpikirnya.
            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut  Abraham Maslow  sesuai dengan kodratnya  harapan  manusia  atau kebutuhan manusia  itu ialah  :

a.         Kelangsungan  hidup  (survival)
            Untuk melangsungkan  hidupnya  manusia membutuhkan  sandang, pangan  dan papan(tempat  tinggal). Kebutuhan  kelangsungan  hidup  ini terlihat  sejak  bayi lahir.

b.         Keamanan
            Setiap orang membutuhkan  keamanan.Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.  Begitu  lahir, dengan  suara tangis, itu pertanda  minta perlindungan. Setelah agak besar,  setiap  anak menangis  dia akan diam  setelah dipeluk  oleh  ibunya.  Setelah  bertambah besar  ia ingin  dilindungi.  Rasa  aman    tidak harus  diwujudkan   dengan  perlindungan  yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi  rasa aman. Dalam  hal ini agama  sering merupakan cara memperoleh    kemanan   moril  bagi  pemiliknya. Walaupun  secara fisik keadaannya  dalam  bahaya, keyakinan  bahwa Tuhan memberikan  perlindungan  berarti sudah memberikan   keamanan  yang diharapkan.

c.         Hak  dan  kewajiban mencintai dan dicintai
            Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.Karenaitu tidakjarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih keeil saja, semua diatur!” ltu suatu pertanda bahwa anak  itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.
            Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya.Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.

d.         Status
            Setiap manusia membutuhkanstatus. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”, Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bwni  ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status orang.itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi makan/pertolongan kepada anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya

e.         Perwujudan  cita-cita
            Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya  atau profesinya. Pada  saar itu manusia mengembangkan  bakat  atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

C. KEPERCAYAAN

            Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
            Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
            Ada jenis  pengetahuan  yang dimiliki seseorang. bukan  karena  merupakan  hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin  besar  kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan  itu makin  besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan  artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
            Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran
            Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
            Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
           Dalam  agama  Budha  ada ajaran yang dinamakan  “jalan  utama  delapan  ruang”. Yang isinya,  agar setiap pemeluknya  memiliki pandangan  yang benar, perbuatan  yang benar,  mata percaharian   yang  benar,  permatian  yang benar,  dan  konsentrasi  yang  benar.
Tujuan  ajaran itu agar pemeluknya  tidak mengalami  duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.

Ajaran  kebenaran  itu juga  kita temui  dalam agama-agama  lain.

Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan  kunci kebahagiaan  manusia. Itulah   sebabnya   manusia selalu berusaha mencari  mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun  Suriasumantri  dalam bukunya  “filsafat  IImu, sebuah pengantar  Populer  ada tiga teori  kebenaran  sebagai  berikut  :

1)    Teori  koherensi  atau konsistensi

            Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan  pemyataan-pemyataan    sebelumnya  yang  dianggap  benar.
Contoh  : setiap  manusia  akan mati.  Paul  Manusia.  Paul  akan mati

2)    Teori  korespondensi

            Suatu  teori  yang  menjalankan  bahwa  suatu pemyataan  benar  bila  materi  pengetahuan yang dikandung  pemyataan  itu berkorenponden(berhubungan)  dengan obyek yang dituju oleh  pernyataan   tersebut.
Contoh  : Jakarta  itu ibukota  republik  Indonesia

3)    Teori  pragrnatis

            Kebenaran  suatu pemyataan  diukur dengan  kriteria  apakah  pemyataan  tersebut  bersifat fungsional  dalam  kehidupan  praktis.
            Dalam  berbagai  jenis  kebenaran tersebut  yang  selalu  diusahakan   dan  dijaga  ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran dalam  hal-hal  itu  akan  langsung  mencemarkan atau menjatuhkan  nama  baiknya,  sehingga orang  tidak  mempercayainya   lagi.

D.   BERBAGAI  KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA

            Dasar kepercayaan  adalah kebenaran. Sumber kebenaran  adalah manusia. Kepercayaan itu dapat  dibedakan  atas  :

1.   Kepercayaan pada diri sendiri
            Kepercayaan  pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya  pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap  dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan   kepadanya.

 2.    Kepercayaan  kepada  orang lain
            Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3.   Kepercayaan kepada pemerintah
            Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
            Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti  hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
            Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.   Kepercayaan kepada Tuhan
            Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
Menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia  berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.

            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan  rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha  itu  bergantung   kepada  pribadi  kondisi, situasi, dan  lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)  meningkatkan   ketaqwaan  kita dengan jalan  meningkatkan   ibadah
b)  meningkatkan   pengabdian  kita kepada  masyarakat
c)  meningkatkan   kecintaan   kita  kepada  egati  manusia  dengan  jalan   suka  menolong. Dermawan,  dan  sebagainya
d)  mengurangi  nafsu  mengumpulkan harta  yang berlebihan
e)  menekan  perasaan  egative  seperti  iri, dengki, fitnah, dan sebagainya



CERITA PENGALAMAN

Saya akan menceritakan pengalaman saya tentang harapan, berkaitan dengan materi diatas. Setiap manusia pasti memiliki harapan begitu juga saya.

Saya berharap bisa membuat bangga kedua orang tua saya dan bisa menjadi lebih sukses dari orang tua saya, serta saya ingin memanjakan mereka dengan segala keinginan mereka seperti mereka yang sedari dulu selalu memanjakan saya dengan begitu banyak fasilitas dari mereka.

Hanya saya sadar, untuk mewujudkan harapan saya itu butuh banyak pengorbanan, kesungguhan, ketekunan serta tekad dan doa.

Agar bisa mewujudkan harapan saya, saya harus bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan. Meskipun terkadang saya lelah, hingga meneteskan air mata karena tugas serta aktivitas, aktivitas lainnya yang membuat saya sibuk sehingga terkadang saya lupa akan kesehatan saya.

Tapi dengan mengingat harapan saya serta perjuangan orang tua saya selama ini menghidupi dan membiayai segala pendidikan dan hidup saya, semua lelah saya hilang karena memang saya bertekad mempunyai harapan untuk membuat kedua orang tua saya bangga dan bisa berperan sebagai anak yang bisa membahagiakan kedua orang tua saya.

Semua harapan memang tidaklah mudah untuk diwujudkan. Semua membutuhkan niat, usaha, dan kerja keras serta doa kepada sang maha takdir.

 Sumber : E-Book Gunadarma, Ilmu Budaya Dasar
 

MANUSIA DAN PENDERITAAN


MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.   PENGERTIAN  PENDERITAAN

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu merupakan resiko dalam kehidupan. Tuhan memberikan kesenangan dan kebahagiaan tapi tuhan juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang bermaksud agar para umatnya selalu ingat kepadanya. Bahwa hanya dialah sumber dari segala macam kebahagiaan ataupun penderitaan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Penderitaan fisik yang dialami manusia bisa diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

B.   Siksaan

Siksaan diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang maka timbullah penderitaan.
Allah akan menyiksa orang-orang yang musyrik, dengki, syirik, memfitnah, mencuri, dan sebagainya di alam akhirat nanti. Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya diri mereka sendiri akibat segala macam perbuatan dosanya.
Siksaan yang sifatnya Psikis :
1.      Kebimbangan, dialami seseorang pada saat ia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Bila orang itu lemah, kebimbangan itu akan menjadi siksaan yang berkepanjangan baginya. Bila orang itu kuat cara berpikirnya, maka ia akan cepat memutuskan pilihannya.
2.      Kesepian, dialami oleh seseorang apabila ia merasakan sepi dalam jiwanya meskipun dalam keadaan ramai. Keadaan ini harus segera diatasi agar tidak menjadi penderitaan yang berkepanjangan.
3.      Ketakutan, bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan maka akan menjadi Phobia. Seperti Phobia pada ketinggian, ruangan tertutup atau binatang tertentu dan lain sebagainya.

Apa yang membuat seseorang menjadi phobia?
Kebanyakan phobia dimulai dengan shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan. Dan tekanan serta ketegangan dari phobia itu disebabkan oleh Karena si penderita hidup dalam ketakutan terus-menerus.

C.   Kekalutan Mental

Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan yang mengalami kekalutan mental yaitu :
1.      Secara jasmani, sering merasa pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
2.      Secara kejiwaan, merasa cemas, ketakutan, patah hati, cemburu, mudah marah.

Tahap- tahap gangguan kejiwaan :
1.      Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani/rohani.
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative atau suka lari dari persoalan atau masalahnya.
3.      Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1.      Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani/mental yang kurang sempurna yang menyebabkan si penderita merasa kurang percaya diri.
2.      Terjadinya konflik social budaya, akibat dari perbedaan norma seseorang dengan lingkungan sekitarnya sehingga ia tidak bisa menyesuaikan diri.
3.      Cara pematangan batin, memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami-oleh seseorang mendorongnya kearah ..
1.      Positif, jika seseorang yg mengalami luka jiwa dijalani secara baik yaitu missal dengan menjalankan sholat lima waktu maka dia akan mendapatkan kemudahan dalam mengatasi kesulitannya.

2.      Negative, jika orang itu memperlarutkan segala permasalahannya sehingga ia akan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang ia inginkan.

Bentuk frustasi yaitu :
1.      Agresi, kemarahan dan emosi yang tidak terkendali sehingga bisa menyebabkan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayaan orang sekitarnya.
2.      Regresi, pola reaksi yang kekanak-kanakan misalnya menjerit, memecahkan barang, dan sebagainya.
3.      Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap), misalnya memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kepala ke benda keras, dan lainlain.
4.      Proyeksi, usaha melemparkan/memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap negative dirinya kepada orang lain.
5.      Identifikasi, menyamakan diri dengan orang sukses dalam imajinasinya.
6.      Narsisme, mencintai diri sendiri yang berlebihan sehingga merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7.      Autisme, menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, puas dengan fantasinya sendiri.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dilingkungan seperti :
1.      Kota-kota besar
2.      Anak-anak usia muda
3.      Wanita
4.      Orang yang tidak beragama
5.      Orang yang terlalu mengejar materi

D.   Penderitaan dan Perjuangan

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam dan dialaminya. Penderitaan merupakan kodrat manusia, Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha untuk merubahnya.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cara berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya.
Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan yang sering dialami oleh yang bersangkutan atau bahkan menimbulkan penderitaan untuk orang lain disekitarnya.

E.    Penderitaan, Media Masa, dan Seniman

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV, pesawat radio, agar semua orang bisa menyaksikan dan ikut merasakan dari jauh penderitaan sesamanya. Sehingga mungkin bisa menggugah hati para relawan dan dermawan untuk membantu dan meringankan beban orang-orang yang merasakan penderitaan misalnya para korban bencana alam, dan lain-lain.
Media masa merupakan alat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara tepat kepada masyarakat. Dengan demikia ,asyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap peduli antar sesama manusia.


F.    Penderitaan dan Sebab-Sebabnya

1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini bisa diperbaiki namun hanya manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Bedanya nasib buruk dengan takdir yaitu takdir adalah ketentuan dari Tuhan sedangkan nasib buruk itu adalah penyebab dari manusia itu sendiri.
Karena perbuatan buruk antar sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya :
a.       Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian.
b.      Perbuatan majikan yang memperkosa pembantunya.

Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tapi manusia ini baru menyadari setelah timbul nya musibah, misalnya :
a.       Musibah banjir dan tanah longsor, yang disebabkan oleh manusia itu sendiri karena sering membuang sampah sembarangan dan membabat habis hutan sehingga menjadi tandus dan gundul.
b.      Perbuatan lalai, kurangnya control sehingga menyebabkan kebocoran tanki-tanki penyimpannan gas-gas beracun dari perusahaan “union carbide” di India mengakibatkan penduduk daerah itu mati lemas dan mengalami cacat.

2.      Penderitaan yang timbul Karena penyakit, siksaan/adzab Tuhan
a.       Tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah karena azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong.
b.      Nabi Ayub as mengalami siksaan tuhan dengan penyakit yang berkepanjangan sehingga istrinya bosan. Namun karena kesabarannya, ia sembuh dan terlihat jauh lebih muda sehingga istrinya tidak mengenalinya.
c.       Anak yang terlahir buta, namun ia selalu sabar sehingga ia bisa bersekolah dan memiliki kecerdasan yang luar biasa.

G.   Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
            Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, tidak menyerah dalam mengatasi penderitaan.
            Sikap negative yaitu sikap pesimis, kecewa kepada kehidupannya yang sangat menderita dan juga rasa putus asa bahkan ada juga yang hingga mengakhiri hidupnya.


PENGALAMAN

Sehubungan dengan materi ini yaitu Manusia dan Penderitaan, saya ingin menceritakan pengalaman saya tentang Penderitaan.
Menurut saya penderitaan itu adalah suatu rasa sakit baik batin, ataupun fisik. Terkadang saya menyikapi penderitaan batin saya dengan berdoa kepada yang maha kuasa agar saya bisa lebih tenang dan mendapatkan jalan keluar yang baik dari-Nya.
            Tapi terkadang saya merasakan stress akibat dari penderitaan yang saya alami, misalnya saya merasakan lelah akan semua kegiatan-kegiatan kuliah dari pagi sampai jam 5 sore, les tambahan yang saya dapati 4 kali setiap minggunya, belum lagi tugas-tugas kuliah yang saya rasa sangat banyak dan sangat membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya serta mempresentasikannya.
            Oleh karena itu saya seringkali merasakan pusing, stress, bahkan mengakibatkan saya sakit akibat kelelahan dengan padatnya aktivitas yang saya miliki.
            Namun saya tidak mungkin hanya berpusing-pusing tanpa mengerjakannya. Karena dengan saya stress tidak mungkin tugas-tugas itu dapat segera selesai. Saya harus segera menyelesaikannya sesegera mungkin.
            Ketika saya mengerjakan tugas, banyak sekali rasa malas yang menyerang saya bahkan kantuk selalu muncul saat saya sedang menyelesaikan tugas saya. Tapi ketika tugas-tugas saya selesai, saya sangat merasa lega dan puas dengan hasil jerih payah saya sendiri. Meskipun letih tapi semua terbayar lunas karena keberhasilan tugas yang saya selesaikan.
            Disaat kuliah saya sempat merasakan lelah tapi saya selalu menyikapi hal ini dengan positif. Saya berusaha enjoy dengan adanya teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang terkadang bisa membuat rasa lelah itu hilang. Dan saya menjadi semangat menjalani aktivitas kuliah saya.
            Penderitaan yang saya alami itu merupakan salah satu bentuk penderitaan yang banyak dialami oleh para remaja saat ini. Oleh karena itu, saya menyarankan untuk para remaja, mahasiswa/mahasiswi yang saat ini disibukkan oleh segala macam aktivitasnya untuk bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan buang-buang waktu dengan percuma karena waktu sangat berguna dan tidak bisa berputar kembali.
            Berjuang mengatasi penderitaan untuk memperbaiki nasib, itulah yang saya alami saat ini. Dengan segala kesibukkan yang saya miliki pada dasarnya itu untuk masa depan saya pribadi. Terkadang dengan mengingat betapa lelahnya perjuangan orang tua saya untuk membiayai hidup dan pendidikan saya, bisa membuat saya menjadi bersemangat lagi untuk menghadapi penderitaan-penderitaan atau perasaan lelah dan stress karena dari berbagai banyaknya aktivitas yang saya miliki.
            Terima kasih.



Sumber : E-Book Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma
 

MANUSIA DAN CINTA KASIH

MANUSIA DAN CINTA KASIH


A.    PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, ada perbedaan diantara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan erat di sesama masyarakat yang akrab, dan pengikat kokoh antara manusia dengan Tuhannya.
Dalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi hal-hal yang sifatnya manusiawi bukan materi, dan bukan menerima. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu yg bisa menjadikan suatu cinta dapat dibina dengan baik, yaitu pengasuhan (contoh, rasa cinta kasih seorang ibu kepada anaknya dengan mengasuhnya sepenuh hati) , tanggung jawab (tanggung jawab seorang ibu secara sukarela) , perhatian (memperhatikan) , dan pengenalan (keinginan untuk mengetahui suatu kepribadian manusia).

Dr Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu :
1.      Keterikatan , yaitu adanya perasaan yang hanya untuk dia dan segala prioritas hanya untuk dia serta tidak menginginkan orang lain selain dia.
2.      Keintiman , yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi dan tidak saling menyimpan rahasia, dsb.
3.      Kemesraan , adanya rasa kangen saat jauh/lama tak bertemu, adanya ungkapan-ungkapan rasa sayang, dan saling membuat nyaman satu sama lain.

Dalam kitab suci Al-Quran menjelaskan bahwa cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu :
1.      Tingkat tertinggi, adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah.
2.      Tingkat menengah, adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
3.      Tingkah terendah, adalah cinta yang mengutamakan harta, tempat tinggal, dsb.

Hikmah cinta adalah sangat besar. Diantaranya :
1.      Sesungguhnya cinta itu merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakah ia benar-benar mencintai kekasihnya, atau hanya sekedar main-main saja? Semuanya akan diketahui setelah ia mendapatkan rintangannyadalam perjalanan cintanya.

2.      Banyak fenomena cinta, diantaranya yaitu dapat mendorong untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan, cinta juga merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia dalam kenal mengenal antar mereka, serta pengikat yang paling kuat didalam hubungan anggota keluarga, mengasihi sesame makhluk hidup dan sebagainya, karena cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang dimanapun adanya.

B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
·         Cinta Diri
Al-Quran telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaan yang sangat terhadap harta yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS. Al-‘adiyat, 100:8)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlal berlebihan, septatutnya cinta pada diri sendiri harus diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan berbuat kebaikan kepada mereka.
·         Cinta kepada sesama manusia
Al-Quran menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cintanya mereka pada diri sendiri kepada sesamanya. Karena Allah memberi isyarat kalau setiap manusia akan mengalami kesusahan dan akan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
·         Cinta seksual
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis dan terbentuk lah sebuah keluarga, masyarakat dan bangsa. Dengan begitu bumi menjadi ramai, terbentuknya kebudayaan yang berkembang, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
Yang diserukan islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah yaitu dengan Perkawinan.
·         Cinta kebapakan
Biasanya cinta kebapakan Nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberikan pada mereka demi kebaikan dan kepentingan anak-anaknya.
·         Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doanya saja tapi juga dalam setiap tindakan dan tingkah laku yang ditunjukan kepada Allah untuk mengharapkan ridha-Nya :
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. Ali Imran, 3:31)
·         Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul menduduki peringkat kedua setelah Allah karena Rasul adalah ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun sifat luhur lainnya.


C.     KASIH SAYANG

Yang dapat merasakan kasih saying bukan hanya suami/istri atau anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merahpun dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya melalui sentuhan dan suara ibu/ayahnya.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orangtua pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orangtuanya.
Suatu kasus sering terjadi yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, frustasi, kenakalan remaja dan sebagainya yang dilator belakangi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Dari cara pemberian cinta kasih antara orang tua dan anak dapat dibedakan :
1.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja tanpa memberikan respon. Hal ini dapat menyebabkan si anak menjadi kurang berani dalam lingkungan sekitar alias minder sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri didalam masyarakat.

2.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya namun orangtuanya mendiamkan saja tingkah laku si anak tanpa memperhatikan apa yang diperbuat si anak.

3.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Antara orang tua dan anak ini membawa caranya sendiri-sendiri tanpa saling memperhatikan. Tidak ada kasih sayang, orangtua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

4.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang sehingga hubungan antara mereka terjalin sangat baik. Dan memberikan efek positif kepada keduanya.
Dalam sajaknya “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani mengungkapkan betapa tulus cinta kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia luas anakku sayang
Pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pagi menyinari daun daunan
Dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke dunia lepas, anakku sayang
Pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan mahkota sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku
Kembali pulang anakku sayang
Kembali ke balik malam

Jika kapal telah rapat ke tepian
Kita akan bercerita
Tentang cinta dan hidupmu pagi hari

Ada bermacam-macam kasih sayang dalam kehidupan. Semua orang tua mengharapkan anak nya bahagia. Karena itu tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang nya secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatnya. Ada yang secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan, dan sebagainya. Karena itu ada yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.

D.    KEMESRAAN

Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Pada dasarnya kemesraan adalah perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Sajak kemesraan Chairil Anwar :

AJAKAN

Ida
Menembus sudah cahaya
Udara kebal kabut
Kaca hitam lumut
Pencar-pencar sekarang
Diruang tengah lapang
Mari ria lagi
Tujuh belas tahun kembali
Bersepeda sama-gandengan
Kita jalani ini jalan
Ria bahagia
Tak acuh apa-apa
Gembira riang
Biar hujan datang
Kita mandi basahkan diri
Tahu pasti sebentar kering lagi

E.     PEMUJAAN

Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi.
Pemujaan itu sebenarnya dilakukan manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhannya untuk memohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, agar ditunjukkan jalan yang benar, dan lain sebagainya.

F.      BELAS KASIHAN

Dalam surat Al-Qolam ayat 4, maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.
Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih dan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.
Ø  Cara – cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan. (contoh kepada yatim piatu, orang jompo, pengemis, orang sakit, orang cacat, dan sebagainya) .
Berbagai macam cara ornag memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.

G.    CINTA KASIH EROTIS

Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya, bersifat eksklusif bukan universal dan merupakan bentuk cinta kasih yang tidak dapat dipercaya.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Kerapkali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Yang saling mencinta (antara kedua muda-mudi) tanpa merasakan cinta kasih terhadap orang lainnya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain dengan sedalam-dalamnya.
Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat melainkan suatu keputusan, penilaian, perjanjian. Apa bila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi selama lamanya maka perasaan yang timbul itupun lambat laun akan tenggelam dan hilang pula.
Dengan demikian cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka yang tidak lain dari pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, dan hubungan semacam itu sangat keliru.

PENGALAMAN

Sehubungan dengan materi “Manusia dan Cinta Kasih”, saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya beserta pendapat saya tentang Manusia dan Cinta Kasih.
Cinta menurut saya adalah perasaan sayang dan kasih terhadap orang yang sangat berarti bagi dia, misalnya orang tua, saudara, sahabat, atau juga dengan lawan jenis. Cinta juga bersifat Universal jadi siapa pun dapat merasakan perasaan cinta dan juga kasih.
Begitu yang saya rasakan terhadap Allah, kedua orang tua saya serta kakak dan adik saya. Karena mereka sangat berarti bagi saya, tanpa kesempatan untuk hidup dari Allah saya tidak mungkin bisa merasakan kehidupan didunia ini. Dan serta orangtua saya, tanpa mereka saya tidak mungkin bisa lahir di dunia ini.
Saya akan menceritakan cinta dan kasih saya kepada kedua orang tua saya terlebih kepada Mama. Saya sangat mencintai orangtua saya. Mereka selalu ada untuk saya disaat saya sedih dan senang. Mereka selalu memenuhi apapun kebutuhan saya dan selalu berusaha untuk membahagiakan saya dan juga kakak serta adik saya.
Mereka tak pernah kenal lelah dalam bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidup saya. Siang malam mereka selalu bekerja tanpa letih, terkadang urusan pekerjaan selalu membuat mereka sakit bahkan beradu pendapat satu sama lain.
Papa, dia yang menjadi pemimpin dalam keluarga. Dia selalu bisa menjadi sesosok seorang ayah yang bisa diandalkan oleh saya dan saudara saya. Dia selalu tegar dalam menghadapi apapun situasi yang sedang dia hadapi. Sakit sekalipun tidak pernah dia rasakan, dia tetap menjalani tugasnya dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga.
Mama, dia tidak pernah letih untuk selalu menjaga saya, mengajari saya dari kecil bagaimana cara untuk berdiri, belajar menghitung, membaca, menulis, mengajarkan saya bagaimana sikap yang baik hingga saya saat ini. Dia selalu mementingkan saya dibandingkan dirinya sendiri. Dia selalu menyemangati saya dalam keadaan apapun meskipun dalam keadaan terpuruk sekalipun, dan dia juga selalu mengajarkan saya bagaimana saya harus bisa bangkit lagi dalam keterpurukan. Dia tidak pernah kenal lelah untuk selalu menasehati saya agar bisa menjadi orang yang hebat dan bisa membuat bangga dan orang sekitar saya.
Mama juga selalu membantu papa dalam mencari uang , menjadi partner yang bisa diandalkan. Mama saya adalah orang yang sangat luar biasa hebatnya. Dia bisa menjadi figure seorang Ibu yang lembut, baik, perhatian, dan kasihnya kepada saya membuat saya tidak bisa mengutarakannya dengan kata-kata. Serta dia juga bisa membantu papa menjadi rekan kerja yang sangat bisa diandalkan. Dia tidak pernah mengeluh dan menyerah dalam rasa sakit dan lelahnya yang dia rasakan.
Menurut saya, cinta kasih seorang ayah dan ibu sangat luar biasa. Cinta dan kasih nya tidak pernah lekang oleh waktu dan tidak pernah mengenal pamrih dalam menyayangi, mencintai, mengasihi anak-anaknya.

Sumber : E-Book Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma